Jumat, 07 Februari 2014

Dasar Taktik Bermain Sepakbola



TAKTIK DAN STRATEGI BERMAIN SEPAK BOLA
     
Betapapun bagus skill yang dimiliki para pemain sebuah tim, semuanya tidak akan banyak berarti jika tidak didukung dengan taktik dan strategi yang handal. Sebagaimana dalam sebuah peperangan, taktik dan strategi memegang peranan yang amat menentukan bagi kalah dan menangnya sebuah tim. Oleh karena itu, semua pemain dalam sebuah tim harus memahami strategi dan taktik yang telah ditetapkan. Jika tidak demikian, permainan tim tersebut tidak akan ’menyatu’. Masing-masing pemain akan bermain sendiri-sendiri tanpa kerjasama dan koordinasiyang baik. Berikut ini beberapa hal penting seputar strategi dan taktik bermain sepakbola.

1. Ketika tim kita menyerang, jangan lupakan pertahanan. Tim yang kuat bukanlah tim yang hanya hebat dalam menyerang. Lebih dari itu, kemampuan bertahan sama pentingnya dengan kemampuan menyerang.

2. Ketika tim kita kehilangan bola, maka tim kita harus beralih dari ’menyerang’ menuju ’bertahan’. Secara umum, jika tim kita bertahan maka hendaknya posisi para pemain saling berdekatan satu sama lain untuk membentuk pertahanan yang masif. Adapun jika tim kita menyerang maka hendaknya posisi para pemain saling berjauhan untuk menciptakan ruang-ruang yang lebar dan untuk menceraiberaikan pertahanan lawan.

3. Ketika tim kita bertahan (kehilangan bola), lebih baik jika kita membayangi lawan-lawan kita dengan berdiri di belakang mereka karena mereka nantinya akan menuju ke arah kita dan agar ia tidak lepas dari kawalan kita karena kita bisa terus melihatnya.

4. Menyerang bisa dilakukan dengan dua cara : 1.Serangan langsung (direct attack) : dilakukan dengan mengusahakan agar bola secepat mungkin bisa memasuki daerah pertahanan lawan, yakni dengan banyak melakukan umpan ke arah depan. 2.Serangan tidak langsung (indirect attack) : akan berlangsung lebih lambat karena kita akan menggunakan umpan-umpan ke samping dan ke belakang sembari mencari celah kelemahan lawan. Jika para pemain tim kita kurang terampil dan tidak terlalu mahir dalam umpan-mengumpan, sebisa mungkin kita senantiasa menyerang secara langsung.

5. Jika tim Anda ingin membangun serangan dari belakang (berarti bola dari belakang akan ditransfer ke tengah dulu baru kemudian ke depan) maka tim Anda harus memiliki para pemain belakang yang cukup terampil (jika tidak, lawan akan dengan mudah bisa mencuri bola dari para pemain belakang tim Anda) dan juga para pemain tengah yang bisa mengatasi para pemain tengah lawan.

6. Berdasarkan bagaimana umpan-umpan dilakukan, terdapat dua gaya bermain : 1.Gaya menguasai bola (possession style) : dilakukan dengan melakukan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki. Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan gaya bermain ini adalah untuk tidak lupa bahwa tujuan utama bermain adalah mencetak gol. Jangan hanya asyik melakukan banyak umpan-umpan pendek tetapi melupakan tujuan utama permainan. 2.Gaya bola-bola panjang (long passes style). Adalah hal yang mungkin untuk menggabungkan dua gaya bermain tersebut. Contohnya adalah Ajax Amsterdam yang seringkali menggunakan possession style di sepertiga tengah lapangan dilanjutkan dengan secara tiba-tiba melakukan umpan panjang ke kotak penalti. Tentu saja, harus ada penyerang yang sudah siap menyambut bola panjang tersebut dan mengeksekusinya.

7. Jika tim Anda bermain dengan bola-bola panjang (pemain belakang sering memberikan umpan panjang langsung ke pemain depan), usahakan agar tim Anda tetap melakukan umpan-umpan pendek di daerah pertahanan lawan. Jika tidak, tim Anda akan kesulitan untuk melakukan finishing.

8. Jika pertahanan lawan cenderung maju, sangat baik jika tim kita sering melakukan serangan balik dengan cepat. Namun jika pertahanan lawan cenderung tetap di belakang dan memelihara kedalaman, sangat baik jika kita menyerang dengan umpan-umpan pendek.

9. Dalam serangan mesti terlibat dua atau tiga orang penyerang : 1) penyerang pertama, yakni penyerang yang membawa bola, 2) penyerang kedua, dan 3) penyerang ketiga. Penyerang kedua dan penyerang ketiga hendaknya berlari kira-kira tiga langkah lebih ke belakang daripada penyerang pertama untuk menghindari offside.

10. Ketika tim Anda menyerang hendaknya para pemain belakang juga ikut menekan ke depan sehingga bisa men-support serangan dan melakukan pressure terhadap bola, sekaligus untuk membuat lawan mudah terperangkap offside. Tetapi ada syaratnya : para pemain belakang tersebut mesti memiliki kecepatan dan stamina yang baik. Lebih aman lagi jika tim Anda memiliki seorangsweeper.

11. Ketika tim Anda menyerang dan memasuki daerah lawan, sangatlah baik untuk memanfaatkan lebar lapangan karena hal ini akan membuat barisan pertahanan lawan menyebar dan tercerai-berai, sehingga terciptalah celah-celah untuk menembus pertahanan mereka.

12. Jika para pemain tim Anda mahir dalam menguasai bola, perhatikanlah bahwa di lapangan biasanya terbentuk dua daerah : daerah padat dan daerah kosong. Pancinglah para pemain lawan untuk membentuk daerah padat dan menyisakan daerah kosong pada bagian lapangan yang lain. Lalu, dengan cara yang sulit diantisipasi, pindahkanlah bola ke daerah kosong dan dari sana ciptakanlah gol ke gawang lawan.

13. Agar tim Anda bisa melakukan serangan balik (counterattack), pastikan bahwa ketika pertahanan tim Anda terdesak, masih ada satu atau dua orang penyerang tim Anda yang tetap berada di tengah lapangan atau bahkan lebih ke depan lagi, tergantung pada posisi bek lawan.

14. Ketika bola dikuasai oleh lawan di sekitar gawang kita, kita harus melakukan pressure terhadap bola sehingga serangan mereka bisa kita patahkan atau setidak-tidaknya kita hambat. Adapun ketika lawan menguasai bola di daerah pertahanan mereka, kita juga harus melakukan pressureterhadap bola sehingga kita bisa merebut dan menguasai bola untuk kemudian mencetak gol. Hendaknya para pemain depan tim kita senantiasa berusaha untuk bisa mencuri bola yang sedang dikuasai oleh para pemain belakang lawan. Jika hal itu berhasil dilakukan, peluang mencetak gol cukuplah besar.


15. Dalam permainan, tim kita harus menentukan formasi bermainnya. Kita menentukan formasi tertentu untuk memastikan adanya support, depth, width, dan field coverage baik dalam serangan ataupun pertahanan. Setiap pemain mesti bertanggung jawab atas posisi atau daerahnya. Sebagai contoh, seorang pemain sebelah kanan jangan sampai berada terlalu jauh di sebelah kiri lapangan (kecuali kalau ada cross over, itupun untuk sementara waktu saja), karena akan menyebabkan kekosongan di daerahnya. Setiap pemain harus memainkan posisinya dengan baik dan mempercayai teman-temannya untuk memainkan posisi mereka masing-masing. Penentuan formasi tim hendaknya didasarkan pada :
1) kemampuan (keterampilan) para pemain tim kita
2) kecepatan dan daya tahan para pemain tim kita
3) panjang dan lebar lapangan
4) kekuatan dan kelemahan tim lawan.
  
Ketika kita menggunakan sistem pertahanan?



         Pertama, sistem menandai pertahanan dalam sepak bola tidak dapat diterapkan di bawah setiap kondisi. Jika pertahanan berada di bawah ancaman berat atau yang kalah jumlah, tidak ada gunanya berbicara pertahanan zonal atau pribadi. Ketika tim membela set piece atau di dekat gawang sendiri, aturan sistem pertahanan tidak lagi berlaku. Dalam kasus tersebut, seseorang harus menekankan pada posisi individu yang baik dan cerdas pengambilan keputusan. Misalnya, jika pertahanan sebuah kalah jumlah 3 banding 2, para pemain belakang harus berpikir tentang bagaimana untuk menunda oposisi.


  • Zonal pertahanan                                                                                            Membela zonal didasarkan pada gagasan bahwa pembela harus bergerak sebagai satu unit. Masing-masing memiliki posisi (lebih atau kurang) tertentu atau peran dalam formasi defensif. Jika pemain bergeser sekitar dalam drama, bentuk formasi itu harus tetap sama. Pertahanan zonal adalah cara yang sangat hemat energi menekan bola.                                                                                             Prinsip utama pertahanan zonal adalah bahwa semua pemain belakang bergerak seragam sebagai sebuah blok (ini adalah di mana membela Blok Istilah berasal dari.) Dalam diagram ke kanan, kita dapat melihat bagaimana pertahanan zonal mungkin menghadapi serangan musuh. Dengan tinggal dalam bentuk kompak, pemain belakang membuatnya sangat sulit bagi lawan-lawan mereka untuk bermain bola langsung melalui tengah. Pada bagian kedua dari diagram, Anda dapat melihat bagaimana blok defensif pemain bergeser ketika bola akan diteruskan ke sisi yang berlawanan. Perhatikan bahwa ketika penyerang 1 bergerak melintasi garis pertahanan, ia tidak diikuti oleh bek A, bahkan meskipun ia paling dekat dengannya. Ini merupakan prinsip penting dari bermain pertahanan Blok: pemain tidak boleh menyeberang atau membuat berjalan di depan satu sama lain. Hal ini sangat penting bagi kedua sumbat yang terus-menerus harus menyesuaikan dan memastikan bahwa bola tidak bisa dimainkan di antara mereka. Bagian ketiga dari diagram memperlihatkan bagaimana sistem bekerja ketika bola berada di tengah-tengah lapangan. Pada saat ini, blok pertahanan terpusat dan telah meninggalkan kedua panggul ditemukan. Pemain belakang yang bermain di luar harus sangat berhati-hati ketika bola berada di tengah. Ambil contoh sudut menganga yang ditinggalkan oleh pembela C dan D. Ada juga perlu tekanan pada bola ketika lawan memilikinya di tengah atau pembela luar harus mengambil.
  • Sistem rotasi tanda Zonal                                                                               Pertahanan zonal menggunakan sistem rotasi yang cukup sederhana, karena Anda akan se dalam drama berikut. Bek A baru saja dipukuli oleh Penyerang 1. Bek terdekat bola (B) segera menempatkan tekanan pada bola Langkah 2 dan 3 menunjukkan bagaimana garis pertahanan seluruh bergeser lebih ke arah bola (Penyerang 1.). Lebih tepatnya, mereka saling bertukar tanda mereka dengan cara yang melindungi pembentukan tim. Pembela dipukuli A berjalan di belakang garis pertahanan secepat dia bisa (Langkah 5.) Dari posisi itu, mudah baginya untuk menutupi (Langkah 6) lubang (Langkah 4) ditinggalkan oleh "shift."

  • Man-to-man pertahanan                                                                             Pertahanan man-to-man (juga dikenal sebagai pertahanan pribadi) adalah metode yang digunakan oleh tim untuk menerapkan tekanan kolektif pada bola. Setiap bek memiliki tanda individu, pemain musuh yang ditunjuk dengan siapa mereka tetap. Keuntungan utama dari man-to-man pertahanan adalah bahwa hal itu memberikan pelatih, kemampuan untuk mengontrol siapa yang tanda pembela nya. Dia dengan mudah dapat menyesuaikan personil sendiri sesuai dengan musuh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar